Kenaikan Tuhan Yesus: Fondasi Harapan dan Mandat Pelayanan di Era Digital

Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. – Ketua Umum Perkumpulan Wartawan gereja Indonesia (PWGI)
Teologi.digital – Jakarta, Peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga, seperti yang tercatat dalam Kitab Kisah Para Rasul 1:9-11, adalah salah satu pilar utama iman Kristen. Momen ini bukan sekadar sebuah akhir, melainkan sebuah transisi krusial yang membentuk dasar bagi pelayanan gereja dan mengokohkan pengharapan akan kedatangan Kristus kembali. Bagi jemaat di masa kini, dan khususnya bagi Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia (PWGI), makna Kenaikan Yesus memiliki relevansi yang semakin dalam, terutama di tengah arus deras era digital.
Konteks Historis dan Teologis Kenaikan Yesus
Kitab Kisah Para Rasul 1:9-11 mengisahkan momen puncak pelayanan fisik Yesus di bumi. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri selama 40 hari, berbicara tentang Kerajaan Allah dan mempersiapkan murid-murid-Nya. Amanat Agung telah diberikan, yaitu untuk menjadi saksi-Nya. Tepat setelah perintah itu, disaksikan oleh para murid, Yesus terangkat dan awan menutupi-Nya dari pandangan mereka. Awan ini, dalam konteks Alkitab, seringkali menjadi simbol kehadiran dan kemuliaan ilahi.
Kemunculan dua sosok berpakaian putih, yang diyakini sebagai malaikat, tidak hanya memberikan peneguhan tetapi juga janji eskatologis yang fundamental: “Yesus ini, yang terangkat dari tengah-tengah kamu ke surga, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.” Ini adalah titik balik penting dari pelayanan fisik Kristus menuju era pelayanan Roh Kudus melalui gereja-Nya, sambil mempertahankan fokus pada pengharapan akan kedatangan-Nya yang kedua.
Relevansi Kenaikan Yesus bagi Jemaat dan Visi Misi PWGI
Peristiwa Kenaikan Yesus sarat makna dan relevan secara mendalam bagi kehidupan jemaat Kristen serta bagi PWGI, yang mengemban tugas memberitakan kabar baik di tengah masyarakat.
- Otoritas dan Kekuasaan Kristus yang Absolut: Kenaikan Yesus menegaskan posisi-Nya yang mulia, duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dengan segala otoritas di sorga dan di bumi. Ini berarti kita memiliki Tuhan yang berdaulat penuh, Raja yang agung, yang mampu memimpin, menolong, dan melindungi umat-Nya dalam setiap situasi. Bagi PWGI, ini adalah jaminan bahwa pelayanan mereka berada di bawah otoritas Ilahi yang tak tergoyahkan.
- Janji Kehadiran Roh Kudus: Kenaikan Yesus adalah prasyarat bagi pencurahan Roh Kudus (Yohanes 16:7). Roh Kudus adalah Penolong, Penghibur, dan Pemberi kekuatan yang memampukan gereja untuk terus berkarya. Kehadiran Roh Kudus memastikan bahwa gereja, termasuk para wartawan gereja, tidak sendirian dalam menjalankan misi mereka. Mereka diperlengkapi dengan kuasa dari tempat tinggi.
- Harapan Kedatangan Kedua yang Pasti: Janji malaikat tentang kedatangan kembali Yesus adalah jangkar pengharapan bagi setiap orang percaya. Pengharapan ini bukan sekadar angan-angan, melainkan kepastian yang memberikan motivasi untuk hidup kudus dan melayani. Bagi PWGI, kabar ini adalah inti dari berita yang harus disampaikan: Yesus yang telah naik, akan datang kembali.
- Tugas Pemberitaan Injil yang Berkelanjutan: Sebelum naik, Yesus memberikan Amanat Agung untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. Kenaikan-Nya tidak mengakhiri tanggung jawab ini; sebaliknya, hal itu menjadi dorongan kuat untuk menjadi saksi-Nya hingga ke ujung bumi. PWGI memiliki peran sentral dalam melaksanakan amanat ini melalui jurnalisme yang memberkati dan membangun.
Kenaikan Yesus di Era Digital
Di era digital yang begitu dinamis, makna Kenaikan Yesus semakin relevan dan memberikan perspektif baru, khususnya dalam konteks Teologi Digital dan peran media gereja.
- Kristus Melampaui Batasan Ruang dan Waktu: Dunia digital meruntuhkan banyak sekat geografis. Kenaikan Yesus mengingatkan kita bahwa Kristus adalah Tuhan yang melampaui segala batasan ruang dan waktu. Kehadiran-Nya tidak hanya terbatas pada gedung gereja, melainkan meluas ke setiap sudut dunia digital. PWGI dapat memaksimalkan jangkauan ini untuk menyampaikan kabar baik.
- Peluang Memberitakan Injil yang Tak Terbatas: Teknologi digital membuka pintu lebar bagi pemberitaan Injil. Media sosial, situs web, podcast, video, dan berbagai platform digital lainnya menjadi sarana yang efektif untuk berbagi kabar baik tentang Kristus. Kenaikan Yesus memanggil PWGI untuk memanfaatkan alat-alat ini secara bijak, kreatif, dan strategis dalam melayani gereja dan masyarakat luas. PWGI dapat menggunakan situs seperti tokogereja.com sebagai salah satu saluran untuk menyebarkan informasi dan artikel teologis.
- Menghadapi Disinformasi dengan Kebenaran: Era digital juga diwarnai oleh maraknya disinformasi dan nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Kristus. Kenaikan Yesus menegaskan pentingnya berpegang teguh pada kebenaran Firman Tuhan. PWGI memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi agen kebenaran, menyaring informasi, dan memberikan perspektif yang alkitabiah di tengah hiruk-pikuk narasi digital.
- Persekutuan dalam Ruang Maya: Meskipun persekutuan fisik sangat penting, digitalisasi memungkinkan terjalinnya persekutuan dan koneksi antar umat percaya yang terpisah jarak. Kenaikan Yesus dan janji Roh Kudus menyatukan kita dalam satu tubuh Kristus, memungkinkan PWGI untuk memfasilitasi dan membangun komunitas iman yang kuat, baik secara online maupun offline.
Pesan Iman untuk Jemaat Kristen dan Mandat Khusus bagi PWGI
Dari peristiwa Kenaikan Tuhan Yesus, ada beberapa pesan iman yang fundamental untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan secara khusus menjadi pegangan bagi Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia:
- Hidup dalam Pengharapan yang Kokoh: Jemaat dipanggil untuk hidup dengan pengharapan yang pasti akan kedatangan Kristus yang kedua. Pengharapan ini adalah kekuatan yang mendorong kita menghadapi tantangan hidup dengan ketekunan. Bagi PWGI, ini berarti memberitakan Injil dengan semangat eskatologis, bahwa ada masa depan yang pasti bersama Kristus.
- Mengandalkan Kekuatan Roh Kudus: Kita tidak dibiarkan sendiri dalam menjalankan tugas pelayanan. Roh Kudus senantiasa menyertai dan memberdayakan. PWGI harus terus bergantung pada pimpinan dan kekuatan Roh Kudus dalam setiap karya jurnalistiknya, memastikan bahwa setiap berita yang disampaikan berlandaskan hikmat Ilahi.
- Setia Memberitakan Injil Melalui Media: Amanat untuk memberitakan Injil harus menjadi prioritas utama. Bagi PWGI, ini berarti memanfaatkan setiap platform media sebagai mimbar untuk memberitakan kabar baik, baik melalui tulisan, gambar, video, atau format digital lainnya. Mereka adalah corong Injil di zaman ini.
- Menjadi Saksi Kristus di Mana Pun Kita Berada: Kenaikan Yesus tidak berarti Ia meninggalkan kita; Dia tetap hadir melalui Roh Kudus. Oleh karena itu, setiap wartawan gereja dipanggil untuk menjadi saksi Kristus yang setia, tidak hanya dalam berita yang mereka sampaikan, tetapi juga dalam etika, integritas, dan karakter mereka di ranah publik maupun pribadi.
- Fokus pada Kerajaan Allah: Kenaikan Yesus mengarahkan pandangan kita pada Kerajaan Allah yang kekal. Dalam segala aspek kehidupan dan pelayanan, termasuk dalam dunia jurnalisme, jemaat dan PWGI harus senantiasa mencari dan melakukan kehendak-Nya, memprioritaskan nilai-nilai Kerajaan dalam setiap pemberitaan.
Kenaikan Tuhan Yesus adalah peristiwa yang menegaskan otoritas-Nya, menjanjikan kehadiran Roh Kudus, mengokohkan pengharapan akan kedatangan-Nya kembali, dan memberikan mandat mulia untuk memberitakan Injil. Bagi Perkumpulan Wartawan Gereja Indonesia, momen ini adalah inspirasi dan motivasi untuk terus berkarya di tengah arus digital, menjadi terang dan garam yang setia di tengah dunia yang haus akan kebenaran.
SOLI DEO GLORIA !!