Bagaimana Hidup Dalam Peradaban Digital ?

Kita hidup di zaman yang unik: satu tangan memegang Alkitab, tangan lain tak lepas dari gawai. Anak-anak belajar Alkitab lewat YouTube, doa syafaat dilakukan lewat Zoom, bahkan persekutuan bisa berlangsung dalam grup WhatsApp. Dunia kita sedang berubah — kita tidak lagi hanya hidup di jalan-jalan kota dan desa, tetapi juga di jalan raya digital.

Namun, perubahan besar ini juga membawa kebingungan. Ada orang tua yang gagap teknologi, sementara anak-anak mereka fasih bermain metaverse. Ada jemaat yang rajin membagikan renungan, tetapi di saat yang sama terjebak dalam ujaran kebencian di media sosial. Bagaimana iman Kristen membimbing kita di tengah paradoks ini?

Buku ini hadir sebagai upaya membumikan Etika Digital Kristen. Dengan bahasa sederhana, contoh nyata dari kehidupan sehari-hari, serta refleksi Alkitab, kita diajak bukan sekadar “hati-hati di dunia digital”, tetapi benar-benar menghidupi iman di era digital. Gereja dipanggil untuk menjembatani jurang analog–digital, membimbing generasi digital, serta menghadirkan shalom dalam ruang maya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!