KEBANGKITAN DAGING ATAU KEBANGKITAN ORANG MATI : KAJIAN DOGMATIKA KRISTEN DALAM PENGAKUAN IMAN RASULI

Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si.

Teologi.digital – Jakarta, Pengakuan Iman Rasuli berdiri sebagai ringkasan iman Kristen yang dihormati dan memiliki signifikansi historis, menyediakan kerangka kerja yang ringkas untuk kepercayaan-kepercayaan esensial yang diakui di berbagai tradisi Kristen.1 Keberadaannya yang abadi dalam praktik-praktik liturgis menekankan perannya yang krusial dalam membentuk pemahaman umat Kristen tentang doktrin-doktrin inti.

Di dalam pengakuan iman ini, klausul yang berkaitan dengan kebangkitan secara tradisional diungkapkan dalam bahasa Latin sebagai “Credo… carnis resurrectionem,” yang diterjemahkan menjadi “Aku percaya… kebangkitan daging”.1 Namun, Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani, sumber utama teologi Kristen, menggunakan frasa “ἀνάστασις νεκρῶν” (anastasis nekrōn), yang secara langsung diterjemahkan menjadi “kebangkitan orang mati”.12

Perbedaan antara terminologi Latin dan Yunani ini menimbulkan pertanyaan penting mengenai akurasi terjemahan dan representasi yang paling tepat dari pemahaman alkitabiah tentang kebangkitan.

Artikel ini, saya tulis dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan mendalam terhadap kedua frasa ini dalam kerangka teologi sistematika Kristen. Analisis ini akan menyelidiki asal-usul linguistik dan nuansa dari setiap istilah, menelusuri perkembangan historisnya dalam konteks perdebatan teologis awal gereja, dan mengeksplorasi implikasi teologisnya terhadap pemahaman tentang sifat dan ruang lingkup kebangkitan.

Selain itu, kajian ini akan mempertimbangkan perspektif dari para teolog berpengaruh sepanjang sejarah Kristen, dari Bapa-Bapa Gereja awal hingga para sarjana kontemporer, untuk menentukan istilah mana yang paling akurat mencerminkan pemahaman alkitabiah tentang kebangkitan dalam Pengakuan Iman Rasuli.

Akhirnya, artikel ini akan menyinggung perhatian khusus dan studi berkelanjutan tentang masalah ini dalam Gereja Kristen Jawa (GKJ), sebagaimana tercermin dalam Artikel 8 Akta XXI.23

Lanskap Linguistik Kebangkitan

Frasa Latin “resurrectio carnis” memegang tempat penting sebagai terjemahan tradisional dari klausul kebangkitan dalam Pengakuan Iman Rasuli, terutama dalam penggunaan liturgi Barat.1 Akarnya dapat ditelusuri kembali ke Simbol Romawi Kuno, bentuk awal dan berpengaruh dari Pengakuan Iman yang mendahului versi yang lebih luas.9

Istilah “resurrectio” adalah kata benda Latin yang berasal dari kata kerja surgo, yang berarti “bangkit” atau “berdiri”.20 Awalan “re-” menunjukkan pengulangan atau pemulihan, sehingga “resurrectio” secara fundamental berarti “kebangkitan kembali” atau “kebangkitan”.8

Kata “carnis” adalah bentuk genitif tunggal dari kata benda Latin caro, yang secara harfiah diterjemahkan menjadi “daging.” Dalam konteks pemikiran kuno, caro terutama merujuk pada substansi fisik tubuh manusia, aspek material dari keberadaan manusia.23 Ini menunjukkan sifat tubuh manusia yang nyata dan jasmani.

Sebaliknya, frasa Yunani “ἀνάστασις νεκρῶν” (anastasis nekrōn) berasal langsung dari bahasa Yunani Koine dalam Perjanjian Baru, di mana frasa ini sering digunakan untuk menggambarkan kebangkitan Yesus Kristus dan umat manusia.16

“Anastasis” (ἀνάστασις) adalah kata benda Yunani yang diturunkan dari kata kerja “anistēmi” (ἀνίστημι), yang berarti “berdiri,” “bangkit,” atau “membangkitkan”.17 Sementara istilah ini dapat digunakan dalam konteks sekuler untuk menggambarkan bangkit dari posisi duduk atau pendirian struktur 30, penggunaannya dalam Perjanjian Baru secara luar biasa merujuk pada konsep kebangkitan dari kematian.17

“Nekrōn” (νεκρῶν) adalah bentuk genitif jamak dari kata sifat dan kata benda Yunani “nekros” (νεκρός), yang berarti “mati”.18 Ini dapat merujuk pada individu yang secara fisik meninggal, tetapi juga digunakan secara kiasan dalam Perjanjian Baru untuk menggambarkan mereka yang mati secara rohani atau mati terhadap dosa.38

Meskipun kedua frasa tersebut menyampaikan konsep kebangkitan, “Resurrectio Carnis” memberikan penekanan khusus pada kebangkitan substansi fisik tubuh—”daging.” Sebaliknya, “Anastasis Nekrōn” berbicara lebih luas tentang kebangkitan individu yang telah meninggal—”orang mati”—tanpa secara eksplisit merinci sifat bentuk yang dibangkitkan dalam istilah itu sendiri. Perbedaan penekanan ini dapat menyebabkan interpretasi yang bervariasi mengenai sifat tubuh yang dibangkitkan, dengan “Resurrectio Carnis” berpotensi menyoroti kesinambungan fisik dan “Anastasis Nekrōn” memungkinkan pemahaman yang lebih luas yang mencakup seluruh pribadi yang diubah.

Dalam teologi Paulus, Rasul Paulus sering menggunakan kata Yunani sōma (σῶμα), yang berarti “tubuh,” untuk menggambarkan bentuk yang dibangkitkan.23 Ia membedakan antara “tubuh alamiah” (sōma psychikon) dan “tubuh rohaniah” (sōma pneumatikon), menyoroti transformasi dalam sifat dan kemampuan.23 Preferensi Paulus terhadap sōma menunjukkan fokus pada perwujudan holistik dalam keadaan yang dibangkitkan, meskipun yang diubah dan diberdayakan oleh Roh. Sebaliknya, Paulus sering menggunakan sarx (σάρξ), yang berarti “daging,” dengan konotasi negatif, mengaitkannya dengan dosa, kefanaan, dan kelemahan manusia.23 Pernyataannya dalam 1 Korintus 15:50 bahwa “daging dan darah tidak dapat mewarisi Kerajaan Allah” menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaian “daging” untuk menggambarkan keadaan kebangkitan.49 Potensi ketegangan antara “kebangkitan daging” dalam Pengakuan Iman dan penggunaan Paulus yang bernuansa tentang sarx memerlukan pertimbangan teologis yang cermat.

Kelahiran Historis: Pengakuan Iman Rasuli dan “Resurrectio Carnis”

Pengakuan Iman Rasuli, dalam bentuknya yang dikenal saat ini, tidak muncul secara tiba-tiba tetapi berkembang secara bertahap dari pernyataan-pernyataan iman Kristen yang lebih sederhana yang muncul pada abad-abad awal Gereja.1 Asal-usulnya dapat ditelusuri kembali ke abad ke-2 hingga ke-4 Masehi, berkembang dari pertanyaan-pertanyaan baptisan dan ringkasan-ringkasan iman ringkas yang digunakan dalam pengajaran para katekumen.1

Pendahulu penting bagi Pengakuan Iman Rasuli adalah “Pengakuan Iman Romawi Kuno,” yang telah digunakan sejak abad ke-2 (sekitar 180 M).2 Bentuk tertulis paling awal dari pengakuan iman ini ditemukan dalam surat dari Marsellus dari Ancyra sekitar tahun 341 M.2 Pengakuan Iman Romawi Kuno berisi klausul yang menegaskan “kebangkitan daging”.9

Teks Pengakuan Iman Rasuli saat ini, yang sangat mirip dengan pengakuan iman baptisan yang digunakan di Roma selama abad ke-3 dan ke-4, mencapai bentuk akhirnya di Prancis barat daya pada akhir abad ke-6 atau awal abad ke-7.1 Secara bertahap, ia menggantikan pengakuan iman baptisan lainnya dan mendapatkan penerimaan luas di seluruh Gereja Barat, akhirnya diakui sebagai pernyataan resmi iman pada masa kepausan Innosensius III (1198–1216).1

Versi Latin Pengakuan Iman, yang berisi frasa “carnis resurrectionem,” menjadi bentuk standar dan paling banyak digunakan dalam tradisi Kristen Barat.1

Perkembangan bertahap Pengakuan Iman Rasuli menggarisbawahi proses berkelanjutan gereja awal dalam mengartikulasikan dan memantapkan pemahaman teologisnya dalam menanggapi berbagai tantangan internal dan eksternal. Dimasukkannya klausul “kebangkitan daging” sejak awal menunjukkan pentingnya doktrin ini dalam pemikiran Kristen awal.

Selama abad-abad formatif Gereja, berbagai gerakan teologis menantang keyakinan-keyakinan inti Kristen. Di antara yang paling berpengaruh adalah Gnostisisme, seperangkat sistem agama dan filosofis yang beragam yang umumnya memandang dunia material, termasuk tubuh manusia, sebagai cacat bawaan atau bahkan jahat.23 Gnostik sering kali mengajukan dualisme radikal antara alam spiritual, yang dianggap baik, dan alam material, yang dianggap lebih rendah atau rusak.

Prinsip utama pemikiran Gnostik adalah keyakinan bahwa keselamatan melibatkan pembebasan esensi spiritual manusia dari batasan tubuh fisik, yang dipandang sebagai penjara atau penghalang bagi pencerahan spiritual sejati.23 Perspektif ini secara langsung bertentangan dengan harapan Kristen akan kebangkitan tubuh.

Bidah awal penting lainnya adalah Doketisme, yang berpendapat bahwa Yesus Kristus, karena ilahi, hanya tampak memiliki tubuh fisik selama pelayanan-Nya di bumi. Menurut pandangan Doketis, Kristus tidak benar-benar menderita atau mati dalam daging, dan akibatnya, kebangkitan-Nya juga dipahami dalam arti spiritual atau simbolis daripada sebagai peristiwa fisik.56

Tantangan-tantangan teologis ini, terutama penghinaan terhadap tubuh material dalam Gnostisisme dan penyangkalan terhadap fisik sejati Kristus dalam Doketisme, menciptakan kebutuhan mendesak bagi Gereja awal untuk mengartikulasikan penegasan yang jelas dan tegas tentang kebaikan ciptaan dan realitas kebangkitan tubuh.

Dalam konteks perdebatan teologis ini, dimasukkannya frasa “Resurrectio Carnis” dalam Pengakuan Iman Rasuli berfungsi sebagai pernyataan polemik yang disengaja dan kuat terhadap ajaran Gnostisisme dan Doketisme.10

Dengan menegaskan “kebangkitan daging,” Pengakuan Iman secara langsung melawan pandangan Gnostik bahwa tubuh material pada dasarnya jahat dan ditakdirkan untuk ditinggalkan. Itu menekankan keyakinan Kristen bahwa Allah, sebagai Pencipta, menganggap dunia material dan tubuh manusia sebagai baik dan integral dengan ciptaan-Nya.23

Lebih lanjut, frasa tersebut menegaskan realitas inkarnasi Kristus—keyakinan bahwa Yesus Kristus, Anak Allah, benar-benar menjadi manusia, mengambil daging.13 Ini melawan klaim Doketis bahwa tubuh Kristus hanyalah ilusi.

Yang terpenting, penegasan “kebangkitan daging” menggarisbawahi sifat fisik kebangkitan Kristus sendiri, menegaskan bahwa Ia bangkit secara jasmani dari kematian, bukan hanya sebagai roh.13 Ini menjadi dasar bagi harapan Kristen akan kebangkitan masa depan orang percaya dalam cara fisik yang serupa.23

Dengan demikian, frasa tersebut memberikan artikulasi yang jelas dan ringkas tentang harapan eskatologis bagi orang percaya, menekankan bahwa keselamatan mencakup seluruh pribadi, termasuk tubuh fisik, yang akan dibangkitkan dan diubah dalam kebangkitan.23

Pilihan spesifik istilah “daging” kemungkinan disengaja, secara langsung mengatasi poin-poin utama yang diperdebatkan oleh teologi Gnostik dan Doketis, sehingga menjaga pemahaman Gereja awal tentang ciptaan, inkarnasi, dan kebangkitan.

Tertullianus (sekitar 160-225 M), seorang Bapa Gereja awal yang terkemuka, memainkan peran penting dalam membela doktrin kebangkitan fisik terhadap berbagai tantangan, termasuk Gnostisisme.13

Risalahnya De Resurrectione Carnis (Tentang Kebangkitan Daging) berdiri sebagai pembelaan yang kuat dan komprehensif terhadap doktrin ini, dengan cermat mengatasi keberatan dan memberikan argumen teologis untuk kebangkitan tubuh fisik.23

Pernyataan terkenal Tertullianus, “Caro salutis est cardo” (“Daging adalah poros keselamatan”), merangkum keyakinannya mengenai peran yang sangat diperlukan dari tubuh fisik dalam rencana penebusan Allah, dari inkarnasi dan penyaliban Kristus hingga kebangkitan orang percaya.23 Ia berpendapat bahwa karena keselamatan dicapai melalui daging Kristus, daging kita sendiri juga harus berpartisipasi dalam kebangkitan.

Tulisan-tulisan berpengaruh Tertullianus secara signifikan berkontribusi pada penguatan “kebangkitan daging” sebagai prinsip sentral keyakinan Kristen, lebih lanjut memperkuat tempatnya dalam kerangka teologis Gereja awal dan artikulasinya dalam Pengakuan Iman Rasuli.

Kedalaman Teologis: “Resurrectio Carnis” vs. “Anastasis Nekrōn”

Frasa “Resurrectio Carnis” membawa penekanan teologis yang kuat pada kesinambungan fisik antara tubuh duniawi yang mati dan tubuh yang dibangkitkan yang akan hidup kekal.13 Ini menggarisbawahi gagasan bahwa individu yang dibangkitkan adalah orang yang sama yang meninggal, meskipun dalam keadaan yang diubah.

Ini dengan kuat menegaskan pemahaman Kristen tentang keselamatan yang mencakup seluruh pribadi, baik jiwa yang tidak berwujud maupun tubuh material. Pandangan penebusan yang holistik ini bertentangan dengan gagasan bahwa keselamatan hanyalah urusan spiritual, mengabaikan signifikansi ciptaan fisik.13

Namun, dalam konteks kontemporer, istilah “daging” dapat rentan terhadap salah tafsir. Bagi banyak individu modern, “daging” mungkin terutama membangkitkan konotasi dosa, kefanaan, atau aspek-aspek fana dari keberadaan duniawi kita, yang berpotensi mengaburkan makna yang dimaksudkan tentang tubuh kebangkitan yang diubah dan dimuliakan.23

Lebih lanjut, beberapa perspektif teologis berpendapat bahwa “Resurrectio Carnis” mungkin tidak sepenuhnya menangkap sifat tubuh kebangkitan yang diubah dan dimuliakan sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Suci, terutama dalam bagian-bagian seperti 1 Korintus 15, yang berbicara tentang transisi ke “tubuh rohani”.23

Sebaliknya, frasa “Anastasis Nekrōn” memegang bobot teologis yang signifikan karena keselarasan langsungnya dengan bahasa yang digunakan di seluruh Perjanjian Baru oleh Yesus sendiri dan para rasul-Nya ketika merujuk pada kebangkitan.23 Koneksi alkitabiah langsung ini memberikan otoritas dan kesetiaan yang kuat pada sumber-sumber asli doktrin Kristen.

“Kebangkitan orang mati” adalah istilah yang lebih luas yang secara teologis mencakup kebangkitan seluruh pribadi manusia—baik jiwa maupun tubuh—dari keadaan kematian.19 Inklusivitas ini menghindari pembatasan konsep kebangkitan hanya pada aspek fisik, mengakui sifat integral dari keberadaan manusia.

Dengan menggunakan istilah “mati” (nekrōn), frasa tersebut menghindari potensi konotasi negatif yang mungkin dibawa oleh “daging” (carnis) dalam wacana modern, terutama kaitannya dengan dosa atau ketidakabadian.23 Ini memungkinkan pemahaman yang lebih netral dan berpotensi lebih jelas tentang peristiwa kebangkitan.

Gagasan kebangkitan “dari kematian” secara inheren menyiratkan proses transformatif—transisi dari keadaan kefanaan dan pembusukan ke keadaan kekekalan dan kemuliaan.19 Ini selaras dengan deskripsi alkitabiah tentang tubuh yang dibangkitkan sebagai diubah dan dibuat tidak binasa.

Dalam teologi Kristen, kebangkitan dipahami bukan hanya sebagai kembalinya ke kehidupan tubuh fana sebelumnya (resusitasi), melainkan transformasi seluruh pribadi manusia—jiwa dan tubuh—oleh kuasa Allah ke dalam keadaan baru yang mulia dan kekal.13 Rasul Paulus menggambarkan perubahan ini sebagai transisi dari “tubuh alamiah” (sōma psychikon) menjadi “tubuh rohaniah” (sōma pneumatikon) (1 Korintus 15:44).23 Tubuh kebangkitan ini memiliki kesinambungan dengan tubuh kita saat ini namun juga berbeda, diubah, dan tidak lagi tunduk pada kefanaan dan dosa.23

Iman Kristen memahami manusia sebagai kesatuan jiwa dan tubuh. Oleh karena itu, keselamatan yang ditawarkan Allah dalam Kristus bersifat holistik, mencakup penebusan dan pemulihan seluruh keberadaan manusia.13 Kebangkitan tubuh merupakan puncak dari karya penebusan ini.

Panorama Interpretasi Historis

Agustinus dari Hippo (354-430 M), dalam karyanya yang berpengaruh De Civitate Dei (Kota Allah), membahas secara mendalam doktrin kebangkitan, berusaha menyeimbangkan gagasan kesinambungan dengan tubuh duniawi kita dan sifat tubuh kebangkitan yang diubah.13 Agustinus menegaskan kebangkitan daging yang sama, meskipun dalam keadaan yang dimuliakan. Ia berpendapat tentang kemahakuasaan Allah, percaya bahwa Sang Pencipta pasti akan dapat mengingat dan memulihkan semua bagian tubuh kita untuk kebangkitan, terlepas dari keadaan pembusukan atau kehancurannya.13 Perspektif Agustinus menyoroti komitmen gereja awal terhadap kebangkitan fisik sambil mengakui sifatnya yang ajaib dan transformatif.

Thomas Aquinas (1225-1274 M), dalam Summa Theologica-nya yang monumental, memberikan eksplorasi sistematis dan terperinci tentang kebangkitan, membahas berbagai pertanyaan mengenai sifat tubuh kebangkitan, termasuk masalah identitas pribadi dan kondisi kehidupan setelah kebangkitan.23 Aquinas memandang kebangkitan tubuh bukan sebagai proses alami melainkan sebagai tindakan ajaib dari Allah, menekankan bahwa meskipun kehidupan yang dibangkitkan akan sesuai dengan sifat baru, tindakan kebangkitan itu sendiri melampaui prinsip-prinsip alami.66 Pendekatan skolastik Aquinas menawarkan kerangka kerja filosofis dan teologis yang ketat untuk memahami kebangkitan tubuh dalam doktrin Kristen.

Yohanes Calvin (1509-1564 M), tokoh kunci dalam Reformasi Protestan, menegaskan kembali ajaran Alkitab tentang kebangkitan tubuh dalam Institutio Religionis Christianae. Ia menekankan kuasa Allah sebagai agen kebangkitan dan kebangkitan sebagai harapan utama bagi orang percaya, yang didasarkan pada kebangkitan Kristus.14 Reformasi mempertahankan komitmen historis terhadap doktrin kebangkitan tubuh sebagai aspek fundamental dari eskatologi Kristen.

Suara Kontemporer dalam Perdebatan

Oscar Cullmann (1902-1999), seorang sarjana Perjanjian Baru yang terkenal, dengan terkenal membandingkan konsep filosofis Yunani tentang keabadian jiwa dengan pemahaman Kristen awal tentang kebangkitan, dengan alasan bahwa kedua gagasan ini pada dasarnya berbeda dan saling eksklusif.23 Cullmann menekankan bahwa kebangkitan bukanlah sekadar kelanjutan jiwa yang abadi melainkan tindakan positif dan transformatif dari Allah, yang memanggil kembali seluruh pribadi ke kehidupan setelah kematian yang sesungguhnya.70 Ia mencatat preferensi Paulus untuk “tubuh” (sōma) daripada “daging” (sarx) dalam diskusi tentang kebangkitan.69 Karya Cullmann menyoroti perbedaan doktrin alkitabiah tentang kebangkitan dari pemikiran filosofis Helenistik, mendesak untuk kembali ke penekanan Perjanjian Baru.

Jürgen Moltmann (1926-2024), seorang teolog sistematik yang sangat berpengaruh, memusatkan eskatologinya pada konsep harapan, dengan kebangkitan Yesus Kristus yang disalibkan sebagai landasan utama harapan Kristen.23 Moltmann memandang kebangkitan bukan hanya sebagai peristiwa masa depan tetapi sebagai realitas masa kini yang memberdayakan orang percaya untuk hidup dalam antisipasi transformasi dunia yang dijanjikan Allah.76 Teologi Moltmann menggarisbawahi sifat dinamis dan berorientasi masa depan dari harapan kebangkitan.

N.T. Wright (1948-sekarang), seorang sarjana Perjanjian Baru yang terkemuka, telah memberikan kontribusi yang signifikan pada diskusi ini dengan dengan kuat membela realitas historis kebangkitan tubuh Yesus dan mengeksplorasi implikasinya yang mendalam bagi iman Kristen dan pemahaman tentang kerajaan Allah.23 Wright berpendapat bahwa keyakinan Kristen awal tentang kebangkitan adalah perkembangan unik dalam Yudaisme awal, yang secara khusus berpusat pada keyakinan bahwa Mesias telah bangkit dari kematian.88 Ia menekankan bahwa kebangkitan berarti “kehidupan setelah kehidupan setelah kematian,” yang melibatkan fisik yang diubah.88 Karya Wright memberikan argumen historis dan teologis yang komprehensif untuk kebangkitan tubuh, menantang interpretasi yang murni spiritual atau simbolis.

Wolfhart Pannenberg (1928-2014), seorang teolog sistematik terkemuka, mendekati kebangkitan Yesus Kristus sebagai peristiwa yang dapat diverifikasi secara historis yang menjadi landasan bagi teologi Kristen.23 Pannenberg berpendapat bahwa kebangkitan Yesus menegaskan identitas-Nya sebagai Anak Allah dan Mesias.96 Ia memahami tubuh yang dibangkitkan sebagai transformasi keberadaan individu sebelumnya menjadi bentuk baru yang tidak binasa.93 Penekanan Pannenberg pada bukti historis untuk kebangkitan memberikan perspektif yang berbeda dalam wacana teologis kontemporer.

Preferensi Modern untuk “Kebangkitan Orang Mati”

Dalam wacana Kristen kontemporer, terdapat kecenderungan yang jelas di antara banyak gereja dan teolog untuk lebih memilih frasa “kebangkitan orang mati” (anastasis nekrōn) daripada “kebangkitan daging” (resurrectio carnis).23

Preferensi ini sering kali berakar pada persepsi bahwa “kebangkitan orang mati” lebih selaras dengan bahasa asli Perjanjian Baru, di mana frasa “anastasis nekrōn” dan istilah-istilah terkait sering digunakan untuk menggambarkan harapan eskatologis.23

Lebih lanjut, “kebangkitan orang mati” dipandang sebagai istilah yang lebih netral dan inklusif, yang merujuk pada kebangkitan seluruh pribadi—mencakup baik jiwa maupun tubuh—dari keadaan kematian, daripada hanya berfokus pada aspek fisik “daging”.23

Pergeseran terminologi ini juga didorong oleh keinginan untuk menghindari potensi kesalahpahaman atau konotasi negatif yang mungkin dibawa oleh kata “daging” dalam konteks modern. Bagi banyak orang, “daging” dapat terdengar terlalu biologis, kasar, atau bahkan membangkitkan gagasan tentang kefanaan dan dosa, yang berpotensi mengaburkan sifat tubuh kebangkitan yang diubah dan dimuliakan.23

Namun, penting untuk dicatat bahwa Kongregasi Suci untuk Ajaran Iman (CDF) Vatikan membahas masalah penerjemahan “Carnis resurrectionem” dalam Pengakuan Iman Rasuli dalam sebuah deklarasi yang dikeluarkan pada tahun 1983.104 Meskipun mengakui bahwa tidak ada alasan doktrinal yang secara absolut bertentangan dengan terjemahan “kebangkitan orang mati,” CDF berpendapat tentang pentingnya mempertahankan terjemahan tradisional dan literal “kebangkitan daging” dalam terjemahan di masa depan.104

Mereka berpendapat bahwa meskipun “kebangkitan orang mati” secara implisit mengandung penegasan kebangkitan tubuh, formula “kebangkitan daging” lebih eksplisit dalam menegaskan aspek khusus ini, sebagaimana ditunjukkan oleh asal-usul historisnya dalam melawan penyangkalan kebangkitan fisik.104

Lebih lanjut, mereka menyatakan kekhawatiran bahwa meninggalkan “kebangkitan daging” secara tidak sengaja dapat mendukung teori-teori modern yang menempatkan kebangkitan pada saat kematian, secara efektif mengecualikan kebangkitan tubuh.104

Posisi Vatikan menyoroti ketegangan antara mempertahankan tradisi historis dan mengatasi kekhawatiran kontemporer tentang kejelasan dan potensi salah tafsir. Ini menggarisbawahi perdebatan berkelanjutan dalam berbagai tradisi Kristen mengenai terminologi yang paling tepat.

Perspektif GKJ: Akta XXI Pasal 8

Pasal 8 Akta XXI Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) pada tahun 1994 secara khusus mengamanatkan studi bersama mengenai nuansa dan implikasi teologis dari istilah “Resurrectio Carnis” dan “Anastasis Nekrōn”.23 Keputusan ini mencerminkan komitmen GKJ terhadap akurasi teologis dan relevansi dalam konteksnya sendiri.

Motivasi historis dan teologis spesifik di balik arahan ini dalam GKJ memerlukan penyelidikan lebih lanjut ke dalam catatan Sinode dan dokumen-dokumen terkait.105 Sangat mungkin bahwa GKJ, sebagai Gereja Kristen Jawa yang berakar pada konteks budaya dan bahasa tertentu 107, berusaha untuk memastikan bahwa terjemahan penegasan doktrinal inti ini beresonansi secara bermakna dengan jemaatnya dan menghindari potensi kesalahpahaman yang timbul dari perbedaan budaya atau bahasa.

Studi ini bertujuan untuk memberikan dasar teologis yang menyeluruh bagi GKJ untuk menentukan istilah mana yang paling akurat dan efektif menyampaikan pemahaman alkitabiah tentang kebangkitan dalam konteks spesifik mereka, dengan mempertimbangkan baik signifikansi historis Pengakuan Iman maupun pemahaman kontemporer tentang istilah-istilah tersebut.23

Inisiatif GKJ yang berdedikasi untuk mempelajari masalah ini menggarisbawahi pentingnya mengkontekstualisasikan pemahaman teologis dan memastikan bahwa doktrin-doktrin inti dikomunikasikan dengan jelas dan efektif dalam berbagai komunitas gereja di seluruh dunia. Ini menyoroti bahwa pilihan terminologi bukan hanya latihan akademis tetapi memiliki implikasi langsung bagi iman dan pemahaman orang percaya dalam latar belakang budaya tertentu.

Kesimpulan: Mendamaikan Terminologi dan Teologi

Baik “Resurrectio Carnis” maupun “Anastasis Nekrōn” berfungsi sebagai ungkapan penting dari doktrin Kristen tentang kebangkitan, masing-masing membawa bobot historis dan penekanan teologisnya sendiri.

“Resurrectio Carnis” memegang nilai historis yang signifikan, terutama untuk perannya dalam Gereja awal sebagai penegasan yang kuat tentang realitas fisik kebangkitan terhadap bidah-bidah yang bersifat spiritual seperti Gnostisisme dan Doketisme.

Namun, “Anastasis Nekrōn” lebih selaras dengan bahasa Yunani Perjanjian Baru, teks dasar bagi teologi Kristen, dan menawarkan cakupan yang lebih luas yang mencakup kebangkitan seluruh pribadi dari keadaan kematian.

Preferensi yang meningkat untuk “kebangkitan orang mati” di gereja-gereja modern mencerminkan keinginan untuk akurasi alkitabiah yang lebih besar, kejelasan bagi audiens kontemporer, dan penghindaran potensi salah tafsir yang terkait dengan istilah “daging.”

Pada akhirnya, substansi teologis inti dari penegasan tersebut tetap yang terpenting: keyakinan akan kebangkitan seluruh pribadi—tubuh dan jiwa—yang diubah oleh kuasa Allah, sebagai partisipasi dalam kebangkitan Yesus Kristus dan harapan dasar akan kehidupan kekal.

Inisiatif yang diambil oleh GKJ untuk mempelajari masalah ini lebih lanjut menyoroti kebutuhan berkelanjutan untuk refleksi teologis dan komunikasi yang jelas tentang doktrin sentral ini dalam berbagai konteks budaya dan bahasa, memastikan bahwa terminologi yang dipilih secara efektif menyampaikan kebenaran abadi tentang kebangkitan kepada orang percaya dalam latar belakang spesifik mereka.

Oleh karena itu, meskipun “Resurrectio Carnis” membawa signifikansi historis, “Anastasis Nekrōn” tampaknya menjadi terjemahan alkitabiah yang lebih akurat untuk penggunaan kontemporer dalam Pengakuan Iman Rasuli, asalkan secara konsisten diajarkan dan dipahami untuk mencakup kebangkitan tubuh fisik yang diubah bersama dengan jiwa, sehingga menjunjung tinggi sifat holistik keselamatan Kristen.

Tabel 1: Perbandingan “Resurrectio Carnis” dan “Anastasis Nekrōn”

Istilah (Bahasa)Terjemahan LiteralKonotasi UtamaKonteks UtamaPotensi KekuatanPotensi Kelemahan
Resurrectio Carnis (Latin)Kebangkitan DagingFisik, Materialitas, Potensi asosiasi dengan dosa/kefanaanHistoris (Pengakuan Iman Rasuli, polemik gereja awal melawan Gnostisisme)Secara eksplisit menegaskan aspek jasmani kebangkitan, melawan pandangan spiritualisasiSalah tafsir modern tentang “daging,” mungkin tidak sepenuhnya menyampaikan transformasi
Anastasis Nekrōn (Yunani)Kebangkitan Orang MatiBangkit kembali dari kematian, mencakup seluruh pribadiAlkitabiah (Penggunaan Perjanjian Baru oleh Yesus dan para rasul)Akurat secara alkitabiah, ruang lingkup lebih luas (seluruh pribadi), menghindari konotasi negatif “daging”Mungkin secara implisit memerlukan penjelasan lebih lanjut untuk menekankan aspek jasmani bagi sebagian audiens

Tabel 2: Teolog Kunci dan Pandangan Mereka tentang Terminologi Kebangkitan (Implisit)

TeologAbad/EraIstilah/Penekanan yang Disukai (jika ada)Kontribusi/Wawasan Teologis Utama
TertullianusAbad ke-2-3Kebangkitan DagingPembelaan kuat terhadap kebangkitan fisik melawan Gnostisisme.
AgustinusAbad ke-4-5Kebangkitan Daging (Tersirat)Menyeimbangkan kesinambungan dan transformasi tubuh yang dibangkitkan.
Thomas AquinasAbad ke-13Kebangkitan Tubuh (Tersirat)Kebangkitan sebagai tindakan ajaib dari Allah.
Oscar CullmannAbad ke-20Kebangkitan Tubuh (Lebih disukai daripada Daging)Perbedaan antara kebangkitan Kristen dan keabadian jiwa Yunani.
N.T. WrightAbad ke-20-21Kebangkitan TubuhKebangkitan sebagai “kehidupan setelah kehidupan setelah kematian,” realitas historis kebangkitan Yesus.
Jürgen MoltmannAbad ke-20-21Kebangkitan Orang Mati (Implied)Harapan kebangkitan sebagai dasar untuk transformasi dunia.
Wolfhart PannenbergAbad ke-20-21Kebangkitan Orang Mati (Implied)Kebangkitan sebagai peristiwa yang dapat diverifikasi secara historis yang menegaskan keilahian Kristus.

Karya yang dikutip

  1. Apostles’ Creed | Beliefs, Origins, Symbolism – Britannica, diakses April 28, 2025, https://www.britannica.com/topic/Apostles-Creed
  2. The Apostles’ Creed: Its History and Origins – Logos Bible Software, diakses April 28, 2025, https://www.logos.com/grow/the-apostles-creed-its-history-and-origins/
  3. Apostles’ Creed – Wikipedia, diakses April 28, 2025, https://en.wikipedia.org/wiki/Apostles%27_Creed
  4. Philip Schaff: Creeds of Christendom, with a History and Critical notes. Volume I. The History of Creeds., diakses April 28, 2025, https://www.ccel.org/ccel/schaff/creeds1.iv.ii.html
  5. Apostles Creed, diakses April 28, 2025, https://www.creeds.net/ancient/apostles.htm
  6. The Apostle’s Creed – Digital Commons @ George Fox University, diakses April 28, 2025, https://digitalcommons.georgefox.edu/context/hist_fac/article/1085/viewcontent/The_Apostle_s_Creed.pdf
  7. CHURCH FATHERS: Commentary on the Apostles’ Creed (Rufinus) – New Advent, diakses April 28, 2025, https://www.newadvent.org/fathers/2711.htm
  8. The Apostles’ Creed – English Language Liturgical Consultation, diakses April 28, 2025, https://www.englishtexts.org/the-apostles-creed
  9. Historical trajectory of the Apostles’ Creed | Theologia est doctrina Deo vivendi per Christum, diakses April 28, 2025, https://deovivendiperchristum.wordpress.com/2013/10/20/historical-trajectory-of-the-apostles-creed/
  10. Philip Schaff: Creeds of Christendom, with a History and Critical notes. Volume II. The … – Christian Classics Ethereal Library, diakses April 28, 2025, https://www.ccel.org/ccel/schaff/creeds2.iv.i.i.i.html
  11. Philip Schaff: History of the Christian Church, Volume II: Ante-Nicene Christianity. A.D. 100-325, diakses April 28, 2025, https://www.ccel.org/ccel/schaff/hcc2.v.xiv.v.html
  12. Apostles’ Creed – GRACE COMMUNION JAMAICA, diakses April 28, 2025, https://gracecommunionjm.org/apostles-creed/
  13. What the Early Church Believed: Resurrection of the Body | Catholic …, diakses April 28, 2025, https://www.catholic.com/tract/resurrection-of-the-body
  14. I Believe…In the Resurrection of the Flesh – Christian Research Institute, diakses April 28, 2025, https://www.equip.org/articles/i-believe-in-the-resurrection-of-the-flesh/
  15. Flesh (theology) – Wikipedia, diakses April 28, 2025, https://en.wikipedia.org/wiki/Flesh_(theology)
  16. “C RNIS RESURRECTIONE ”, diakses April 28, 2025, https://www.ic.nanzan-u.ac.jp/JINBUN/Christ/NJTS/040-Varghese.pdf
  17. ἀνάστασις | Free Online Greek Dictionary | billmounce.com, diakses April 28, 2025, https://www.billmounce.com/greek-dictionary/anastasis
  18. Eschatology of the New Testament, VI-X – International Standard Bible Encyclopedia Online, diakses April 28, 2025, https://www.internationalstandardbible.com/E/eschatology-of-the-new-testament-vi-x.html
  19. Universal resurrection – Wikipedia, diakses April 28, 2025, https://en.wikipedia.org/wiki/Universal_resurrection
  20. Resurrection – Wikipedia, diakses April 28, 2025, https://en.wikipedia.org/wiki/Resurrection
  21. Resurrection | Catholic Answers Encyclopedia, diakses April 28, 2025, https://www.catholic.com/encyclopedia/resurrection
  22. AN ASSESSMENT OF MASS MEETINGS AS A METHOD OF … – Brill, diakses April 28, 2025, https://brill.com/display/book/9789004652200/9789004652200_webready_content_text.pdf
  23. A Cursory Examination of the Doctrine of the Resurrection from Paul to the Council of Nicea – Scholars Crossing, diakses April 28, 2025, https://digitalcommons.liberty.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1003&context=lts_grad_schol
  24. AKTA SIDANG XXII | PDF – Scribd, diakses April 28, 2025, https://id.scribd.com/document/831082749/AKTA-SIDANG-XXII
  25. Resurrection: The Ultimate Triumph | Religious Studies Center, diakses April 28, 2025, https://rsc.byu.edu/jesus-christ-son-god-savior/resurrection-ultimate-triumph
  26. The Meaning of Sarx (“Flesh“) in Paul’s Letters – UBS Translations, diakses April 28, 2025, https://translation.bible/wp-content/uploads/2024/06/bratcher-1978-the-meaning-of-sarx-flesh-in-paul-s-letters.pdf
  27. Doctrine of Man (Part 7): Paul’s Use of the Anthropological Terms Sarks and Psyche | Defenders – Reasonable Faith, diakses April 28, 2025, https://www.reasonablefaith.org/podcasts/defenders-podcast-series-3/s3-doctrine-of-man/doctrine-of-man-part-7
  28. G386 – anastasis – Strong’s Greek Lexicon (kjv) – Blue Letter Bible, diakses April 28, 2025, https://www.blueletterbible.org/lexicon/g386/kjv/tr/0-1/
  29. Strong’s Greek: 386. ἀνάστασις (anastasis) — Resurrection – Bible Hub, diakses April 28, 2025, https://biblehub.com/greek/386.htm
  30. Anastasis: Beyond the Obituary – Ezra Project, diakses April 28, 2025, https://ezraproject.com/anastasis-beyond-the-obituary/
  31. The Resurrection and the New Testament: A Fresh Look in Light of …, diakses April 28, 2025, https://digitalcommons.andrews.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=3175&context=auss
  32. www.biblestudytools.com, diakses April 28, 2025, https://www.biblestudytools.com/lexicons/greek/kjv/anastasis.html
  33. Anastasis Meaning – Greek Lexicon | New Testament (NAS) – Bible Study Tools, diakses April 28, 2025, https://www.biblestudytools.com/lexicons/greek/nas/anastasis.html
  34. Anastasis – Brian Zahnd, diakses April 28, 2025, https://brianzahnd.com/2008/03/anastasis/
  35. Anastasis – Practical Theology Today, diakses April 28, 2025, https://practicaltheologytoday.com/2021/04/06/anastasis/
  36. Strongs’s #386: anastasis – Greek/Hebrew Definitions – Bible Tools, diakses April 28, 2025, https://www.bibletools.org/index.cfm/fuseaction/Lexicon.show/ID/G386/anastasis.htm
  37. NT Word Study: RESURRECTION, diakses April 28, 2025, https://rdrdbiblestudy.com/nt-word-study-resurrection/
  38. Word Study on death, nekros, sorted by verse – CARM.org, diakses April 28, 2025, https://carm.org/annihilationism/word-study-on-death-nekros-sorted-by-verse/
  39. Nekros 1 – Wenstrom Bible Ministries, diakses April 28, 2025, https://www.wenstrom.org/index.php?Itemid=&option=com_libwritten&task=click&entryId=414
  40. νεκρός | Free Online Greek Dictionary | billmounce.com, diakses April 28, 2025, https://www.billmounce.com/greek-dictionary/nekros?page=2
  41. noun: dead body, corpse – Greek word for adj – Bill Mounce, diakses April 28, 2025, https://www.billmounce.com/greekvocabulary/%CE%BD%CE%B5%CE%BA%CF%81%CF%8C%CF%82?page=1
  42. THERE IS NO ‘BAPTISM FOR THE DEAD’! – franknelte.net, diakses April 28, 2025, https://franknelte.net/article.php?article_id=470
  43. ΖΩΗ ΕΚ ΝΕΚΡΩΝ (Romans 11:15) | J. David Stark, diakses April 28, 2025, https://www.jdavidstark.com/%CE%B6%CF%89%CE%B7-%CE%B5%CE%BA-%CE%BD%CE%B5%CE%BA%CF%81%CF%89%CE%BD-romans-1115/
  44. Greek Concordance: νεκρῶν (nekrōn) — 78 Occurrences – Bible Hub, diakses April 28, 2025, https://biblehub.com/greek/nekro_n_3498.htm
  45. Strong’s Greek: 3498. νεκρός (nekros) — Dead, deceased – Bible Hub, diakses April 28, 2025, https://biblehub.com/greek/3498.htm
  46. How to Interpret…Paul – Thinking Theologically, diakses April 28, 2025, https://thinkingtheologically.org/2024/01/18/how-to-interpret-the-writings-of-paul/
  47. Commentary on Romans 8:12-25 – Working Preacher from Luther Seminary, diakses April 28, 2025, https://www.workingpreacher.org/commentaries/revised-common-lectionary/ordinary-16/commentary-on-romans-812-25
  48. Flesh: what Paul meant when he used the word ‘sarx’ (Psst! — he wasn’t being sex-negative) – Christine Woolgar, diakses April 28, 2025, https://www.workthegreymatter.com/flesh-paul-sarx-not-sex-negative/
  49. Psyche, Pneuma, Soma and Sarx Word Study: Part 6, The Weakness of Sarx and the Power of Pneuma – Experimental Theology, diakses April 28, 2025, http://experimentaltheology.blogspot.com/2023/05/psyche-pneuma-soma-and-sarx-word-study_0295485056.html
  50. Psyche, Pneuma, Soma and Sarx Word Study: Part 5, Body and Soul, diakses April 28, 2025, http://experimentaltheology.blogspot.com/2023/05/psyche-pneuma-soma-and-sarx-word-study_0688641481.html
  51. What did Paul believe was the difference between the “body”, “soul” and “spirit” in 1 Thess. 5:23? : r/AcademicBiblical – Reddit, diakses April 28, 2025, https://www.reddit.com/r/AcademicBiblical/comments/pfcfjy/what_did_paul_believe_was_the_difference_between/
  52. Jesus’s Resurrection and Ours According to Paul the Apostle | Houston Christian University, diakses April 28, 2025, https://hc.edu/news-and-events/2016/07/15/jesuss-resurrection-according-paul-apostle/
  53. Paul’s perspective on the flesh in the book of Romans – Bible …, diakses April 28, 2025, https://craigkeener.com/pauls-perspective-on-the-flesh-in-the-book-of-romans/
  54. Is there a difference between being ‘raised from the dead’ and being ‘resurrected’? – Reddit, diakses April 28, 2025, https://www.reddit.com/r/AskBibleScholars/comments/81dmup/is_there_a_difference_between_being_raised_from/
  55. CHURCH FATHERS: On the Resurrection of the Flesh (Tertullian) – New Advent, diakses April 28, 2025, https://www.newadvent.org/fathers/0316.htm
  56. The theological implications of a physical resurrection. : r/Christianity – Reddit, diakses April 28, 2025, https://www.reddit.com/r/Christianity/comments/31ior5/the_resurrection_the_theological_implications_of/
  57. The Church Fathers Believed that Jesus’ Resurrection Body and…, diakses April 28, 2025, https://thedailyapologist.com/blog/the-church-fathers-believed-that-jesus-resurrection-body-was-physical-1
  58. Ernest Evans, De Resurrectione Carnis: Introduction – The Tertullian Project, diakses April 28, 2025, https://www.tertullian.org/articles/evans_res/evans_res_02intro.htm
  59. The Dead Are Raised-but How and Why? | Religious Studies Center, diakses April 28, 2025, https://rsc.byu.edu/life-beyond-grave/dead-are-raised-how-why
  60. Will the Resurrection of the Body Be a Physical Resurrection from the Dead? | Desiring God, diakses April 28, 2025, https://www.desiringgod.org/articles/will-the-resurrection-of-the-body-be-a-physical-resurrection-from-the-dead
  61. Did Paul Believe that the Fleshly Body Would be Resurrected – The Bart Ehrman Blog, diakses April 28, 2025, https://ehrmanblog.org/did-paul-belief-in-that-the-fleshly-body-would-be-resurrected/
  62. How will our resurrection body be different from our current body? | GotQuestions.org, diakses April 28, 2025, https://www.gotquestions.org/resurrection-body.html
  63. What Christians Get Wrong About the Resurrection of the Body | Catholic Answers Podcasts, diakses April 28, 2025, https://www.catholic.com/audio/caf/what-christians-get-wrong-about-the-resurrection-of-the-body
  64. III. The Resurrection of the Dead – Louis Berkhof: Systematic Theology – Christian Classics Ethereal Library, diakses April 28, 2025, https://ccel.org/ccel/berkhof/systematictheology/systematictheology.viii.iii.iii.html
  65. Philosophical and Theological Perspectives on the Resurrection of the Body in Aquinas – Saint Anselm College, diakses April 28, 2025, https://www.anselm.edu/sites/default/files/Documents/Institute%20of%20SA%20Studies/Philosophical%20and%20Theological%20Perspectives%20on%20the%20Resurrection%20of%20the%20Body%20in%20Aquinas.pdf
  66. SUMMA THEOLOGIAE: The resurrection (Supplementum, Q. 75), diakses April 28, 2025, https://www.newadvent.org/summa/5075.htm
  67. Immortality of the Soul or Resurrection of the Dead? by Oscar Cullmann – MEDIA SABDA, diakses April 28, 2025, https://media.sabda.org/alkitab-2/Religion-Online.org%20Books/Cullmann%2C%20Oscar%20-%20Immortality%20of%20the%20Soul%20or%20Resurrection%20of.pdf
  68. “Immortality of the Soul or Resurrection of the Dead?” | Book review – ST Network, diakses April 28, 2025, https://st.network/analysis/top/immortality-of-the-soul-or-resurrection-of-the-dead-book-review.html
  69. Book Review: Immortality of the Soul or Resurrection of the Dead? By Oscar Cullman – Digital Commons @ Andrews University, diakses April 28, 2025, https://digitalcommons.andrews.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=5083&context=pubs
  70. Death, Immortality, Resurrection, diakses April 28, 2025, https://personal.colby.edu/personal/f/fqgouvea/cullmann.html
  71. Immortality of the Soul or Resurrection of the Dead? – Religion Online, diakses April 28, 2025, https://www.religion-online.org/book/immortality-of-the-soul-or-resurrection-of-the-dead/
  72. Immortality of the Soul or Resurrection of the Dead?: The Witness of the New Testament – Amazon.com, diakses April 28, 2025, https://www.amazon.com/Immortality-Soul-Resurrection-Dead-Testament/dp/1608994724
  73. Immortality of the Soul or the Resurrection of the Body: The Witness of the New Testament by Oscar Cullmann | Goodreads, diakses April 28, 2025, https://www.goodreads.com/book/show/2310283.Immortality_of_the_Soul_or_the_Resurrection_of_the_Body
  74. Books by Oscar Cullmann (Author of Immortality of the Soul or the Resurrection of the Body), diakses April 28, 2025, https://www.goodreads.com/author/list/876625.Oscar_Cullmann
  75. Immortality of the soul; or, Resurrection of the dead? The witness of the New Testament : Cullmann, Oscar : Free Download, Borrow, and Streaming – Internet Archive, diakses April 28, 2025, https://archive.org/details/immortalityofsou0000cull
  76. Jürgen Moltmann’s Theology of Hope – Response: The Seattle …, diakses April 28, 2025, https://spu.edu/depts/uc/response/spring2k8/features/remembering-the-future.asp
  77. Hope for the resurrection of the body is not merely a hope for the hour of death; it is a hope for all the hours of life from the first to the last. — Jürgen Moltmann | The PostBarthian, diakses April 28, 2025, https://postbarthian.com/2021/05/21/hope-for-the-resurrection-of-the-body-is-not-merely-a-hope-for-the-hour-of-death-it-is-a-hope-for-all-the-hours-of-life-from-the-first-to-the-last-jurgen-moltmann/
  78. THE RESURRECTION IN JÜRGEN MOLTMANN “Until Moltmann and Pannenberg, no one conceived that historical in – Evangelical Theological Society, diakses April 28, 2025, https://etsjets.org/wp-content/uploads/2010/07/files_JETS-PDFs_35_35-1_JETS_35-1_081-090_Otto.pdf
  79. Resurrected to Eternal Life: On Dying and Rising by Jürgen Moltmann | Goodreads, diakses April 28, 2025, https://www.goodreads.com/book/show/55842288-resurrected-to-eternal-life
  80. Minding Moltmann: Musings on the Legacy of a Theological Giant – 1517, diakses April 28, 2025, https://www.1517.org/articles/minding-moltmann-musings-on-the-legacy-of-a-theological-giant
  81. Resurrected to Eternal Life: On Dying and Rising – Amazon.com, diakses April 28, 2025, https://www.amazon.com/Resurrected-Eternal-Life-Dying-Rising/dp/1506469396
  82. Moltmann and the Resurrection – Ponderings on a Faith Journey, diakses April 28, 2025, https://www.bobcornwall.com/2007/03/moltmann-and-resurrection.html?m=0
  83. Jürgen Moltmann on the Necessity of the Historical Resurrection | The PostBarthian, diakses April 28, 2025, https://postbarthian.com/2017/06/07/jurgen-moltmann-necessity-historical-resurrection/
  84. Resurrected to Eternal Life: On Dying and Rising | Fortress Press, diakses April 28, 2025, https://www.fortresspress.com/store/product/9781506469393/Resurrected-to-Eternal-Life
  85. The Resurrection of the Son of God (Christian Origin and Question of God) – Amazon.com, diakses April 28, 2025, https://www.amazon.com/Resurrection-Son-Christian-Origins-Question/dp/0281055505
  86. The Resurrection of the Son of God by N.T. Wright – Goodreads, diakses April 28, 2025, https://www.goodreads.com/book/show/148780.The_Resurrection_of_the_Son_of_God
  87. NT Wright on the Resurrection: History, Theology & Why It Still Matters with Tom Wright and Mike Bird – Apple Podcasts, diakses April 28, 2025, https://podcasts.apple.com/us/podcast/nt-wright-on-the-resurrection-history-theology-why-it/id1441656192?i=1000704181045
  88. Jesus’ Resurrection and Christian Origins – NTWrightPage, diakses April 28, 2025, https://ntwrightpage.com/2016/07/12/jesus-resurrection-and-christian-origins/
  89. THE RESURRECTION OF THE SON OF GOD – The Gospel Coalition, diakses April 28, 2025, https://www.thegospelcoalition.org/themelios/review/the-resurrection-of-the-son-of-god/
  90. The Resurrection of Resurrection – NTWrightPage, diakses April 28, 2025, https://ntwrightpage.com/2016/04/05/the-resurrection-of-resurrection/
  91. N T Wright, Resurrection and the Renewal of Creation 11/16/2018 – YouTube, diakses April 28, 2025, https://www.youtube.com/watch?v=_7watmvWVN4
  92. 1 THE NATURE OF THE RESURRECTION BODY IN THE THEOLOGY OF WOLFHART PANNENBERG: AN ANALYSIS AND CRITIQUE Introduction “How ar, diakses April 28, 2025, http://michaelgleghorn.com/documents/NatureOfTheResurrection.pdf
  93. Wolfhart Pannenberg on resurrection – The religious imagineer, diakses April 28, 2025, https://jimfriedrich.com/tag/wolfhart-pannenberg-on-resurrection/
  94. Wolfhart Pannenberg, God and resurrection–a reply to Sjoerd L. Bonting – Theophysics, diakses April 28, 2025, http://theophysics.epizy.com/pannenberg-god-and-resurrection-reply-to-bonting.html
  95. Chapter 5: The Resurrection as the Emergence of the Body of Christ – Religion Online, diakses April 28, 2025, https://www.religion-online.org/book-chapter/chapter-5-the-resurrection-as-the-emergence-of-the-body-of-christ/
  96. “The Pannenbergzan Retroactive Significance of Resurrection” by Brian M. Ebel – Asbury Theological Seminary, diakses April 28, 2025, https://place.asburyseminary.edu/asburyjournal/vol66/iss1/5/
  97. The Resurrection Appearances: 1. The Argument for Historical Facticity | The PostBarthian, diakses April 28, 2025, https://postbarthian.com/2017/09/16/resurrection-appearances-1-argument-historical-facticity/
  98. The Resurrection of Christ and Other Cases of Being Raised from the Dead: Wolfhart Pannenberg on the Distinction – the archives near Emmaus, diakses April 28, 2025, https://nearemmaus.wordpress.com/2009/04/30/the-resurrection-of-christ-and-other-cases-of-being-raised-from-the-dead-wolfhart-pannenberg-on-the-distinction/
  99. Wolfhart Pannenberg’s Historical Penal Substitutionary Atonement – Reformedish, diakses April 28, 2025, https://derekzrishmawy.com/2016/05/25/wolfhart-pannenbergs-historical-penal-substitutionary-atonement/
  100. The Christology of Wolfhart Pannenberg – The Gospel Coalition, diakses April 28, 2025, https://www.thegospelcoalition.org/themelios/article/the-christology-of-wolfhart-pannenberg/
  101. “The Boundary of a Christian Church”—Wolfhart Pannenberg (1928-2014) – BibleMesh, diakses April 28, 2025, https://biblemesh.com/blog/the-boundary-of-a-christian-church-wolfhart-pannenberg-1928-2014/
  102. Resurrection of the dead – (World Religions) – Vocab, Definition, Explanations | Fiveable, diakses April 28, 2025, https://fiveable.me/key-terms/hs-world-religions/resurrection-of-the-dead
  103. The Resurrection in a Secular World | Modern Reformation, diakses April 28, 2025, https://www.modernreformation.org/resources/essays/the-resurrection-in-a-secular-world
  104. Decisions regarding the translation of the phrase “Carnis resurrectionem” in the Apostles’ Creed, December 14, 1983 – The Holy See, diakses April 28, 2025, https://www.vatican.va/roman_curia/congregations/cfaith/documents/rc_con_cfaith_doc_19831214_carnis-resurrectionem_en.html
  105. PPA GKJ – gkjbejiharjo, diakses April 28, 2025, https://gkjbejiharjo.org/wp-content/uploads/2024/08/ppa-gkj-edisi-2019-uraian.pdf
  106. PPA GKJ – GKJ Kronelan Sukoharjo, diakses April 28, 2025, https://gkjkronelan.or.id/assets/ppa-gkj-edisi-2019-uraian.pdf
  107. Religious Entrepreneurship – Brill, diakses April 28, 2025, https://brill.com/downloadpdf/journals/exch/46/4/article-p328_328.xml
  108. Verbum – Christi, diakses April 28, 2025, https://verbum.sttrii.ac.id/index.php/VC/article/download/170/142/567

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!