
Kategori: FILSAFAT
Membongkar Makna di Era Digital: Relevansi Filsafat Bahasa Wittgenstein, Saussure, Austin, dan Chomsky
Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Teologi.digital – Jakarta, Era digital telah merevolusi cara kita berkomunikasi. Banjir informasi, interaksi instan melalui teks, gambar, dan video, serta kemunculan kecerdasan buatan yang mampu berbahasa, semuanya menghadirkan lanskap linguistik yang baru dan kompleks. Di tengah derasnya arus komunikasi digital ini, pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang bahasa—bagaimana makna diciptakan, bagaimana konteks…

Bagaimana “ada-di-dunia-digital” ini ? : Refleksi Fenomenologi Hermeneutik Heidegger
Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Teologi.digital – Jakarta, Era digital telah mengubah lanskap kehidupan manusia secara fundamental. Teknologi informasi dan komunikasi merasuk ke hampir setiap aspek keseharian, membentuk cara kita bekerja, bersosialisasi, belajar, bahkan cara kita memahami diri sendiri dan dunia. Kehadiran konstan layar, aliran informasi tak henti, dan interaksi termediasi seringkali membuat kita…

Psikoanalisis Sigmund Freud dalam Masyarakat Digital
Bagaimana era digital membentuk kepribadian kita? Bagaimana dorongan-dorongan tersembunyi kita bermanifestasi di ruang siber? Dan bagaimana kita dapat memahami dinamika masyarakat yang semakin hidup online?

Fenomenologi Edmund Husserl di Era Digital: Menjelajahi Kesadaran dan Pengalaman Manusia dalam Peradaban Teknologi
Dengan menggunakan fenomenologi, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih kaya dan lebih kritis tentang bagaimana teknologi digital membentuk apa artinya menjadi manusia saat ini. (Mas Dharma EL)

Membaca Ulang Søren Kierkegaard dalam Peradaban Digital: Sebuah Refleksi Eksistensial di Era IoT
Membaca ulang Kierkegaard bukanlah ajakan untuk menolak teknologi atau melarikan diri dari dunia digital. Sebaliknya, ia mengundang kita untuk terlibat dengannya secara lebih sadar, kritis, dan intensional. Ia mengingatkan kita bahwa di tengah algoritma dan avatar, tugas fundamental kita sebagai manusia tetap sama: menjadi individu yang bertanggung jawab, berani menghadapi kebebasan dan kecemasan kita, mencari makna yang otentik, dan membuat pilihan-pilihan yang membentuk siapa diri kita.

Pendidikan yang Membebaskan di Era Digital: Perspektif Kritis Paulo Freire bagi Teologi Digital
Teologi digital, dengan demikian, bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang bagaimana menjadi “gereja” atau “umat beriman” di tengah-tengah revolusi digital, sambil tetap setia pada inti ajaran dan nilai-nilai teologis.

Teknologi Digital dan Masa Depan Manusia: Antara Utopia dan Distopia
kita akan mencoba merenungkan narasi ini dalam dialog tak terduga dengan inti teologi Kristen, yakni kisah penciptaan manusia oleh Yahweh dan puncak penebusan melalui pengorbanan Yesus Kristus, Sang Pencipta yang rela menderita demi ciptaan-Nya.

Apakah Iman Rasional? Menyelami Teologi Digital dalam Perjumpaan Akal dan Rasa
Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Teologi.digital – Jakarta, Era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam studi dan praktik teologi. Perkembangan teknologi digital tidak hanya memengaruhi cara informasi keagamaan disebarkan dan diakses, tetapi juga menantang dan memperkaya pemahaman kita tentang konsep-konsep teologis tradisional. Di tengah transformasi ini, muncul…

Jika Yesus Punya Akun Medsos. Bagaimana Yesus Bermedia Sosial? Merenungkan Kristologi di Era Digital
Oleh :Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Teologi.digital – Jakarta, Melalui artikel ini, Penulis ingin mengeksplorasi sebuah pertanyaan menarik: bagaimana Tuhan Yesus akan bertindak dan mewartakan kebenaran jika Ia hidup di era teknologi digital? Melalui lensa teologi digital (cybertheology), artikel ini akan menganalisis prinsip-prinsip Kristologis dan bagaimana gereja dapat meneladani jejak Kristus dalam peradaban digital yang terus…
