Headlines

Featured posts

Latest posts

Membongkar Makna di Era Digital: Relevansi Filsafat Bahasa Wittgenstein, Saussure, Austin, dan Chomsky

Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Teologi.digital – Jakarta, Era digital telah merevolusi cara kita berkomunikasi. Banjir informasi, interaksi instan melalui teks, gambar, dan video, serta kemunculan kecerdasan buatan yang mampu berbahasa, semuanya menghadirkan lanskap linguistik yang baru dan kompleks. Di tengah derasnya arus komunikasi digital ini, pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang bahasa—bagaimana makna diciptakan, bagaimana konteks…

Bagaimana “ada-di-dunia-digital” ini ? : Refleksi Fenomenologi Hermeneutik Heidegger  

Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Teologi.digital – Jakarta, Era digital telah mengubah lanskap kehidupan manusia secara fundamental. Teknologi informasi dan komunikasi merasuk ke hampir setiap aspek keseharian, membentuk cara kita bekerja, bersosialisasi, belajar, bahkan cara kita memahami diri sendiri dan dunia. Kehadiran konstan layar, aliran informasi tak henti, dan interaksi termediasi seringkali membuat kita…

Mari Bersama Mendukung Teologi Digital: Membangun Kesadaran Hidup di Era Digital

Sahabat pembaca yang budiman, Saya, Dharma Leksana, pengelola website Teologi Digital (https://teologi.digital), ingin mengajak Anda untuk bersama-sama mendukung keberlangsungan dan perkembangan platform ini. Selama ini, dengan sumber daya pribadi, saya berdedikasi untuk menyebarkan konten-konten positif dan wawasan teologis tentang kesadaran hidup di era digital. Namun, biaya operasional website, terutama untuk sewa domain yang terus meningkat…

Membaca Ulang Søren Kierkegaard dalam Peradaban Digital: Sebuah Refleksi Eksistensial di Era IoT

Membaca ulang Kierkegaard bukanlah ajakan untuk menolak teknologi atau melarikan diri dari dunia digital. Sebaliknya, ia mengundang kita untuk terlibat dengannya secara lebih sadar, kritis, dan intensional. Ia mengingatkan kita bahwa di tengah algoritma dan avatar, tugas fundamental kita sebagai manusia tetap sama: menjadi individu yang bertanggung jawab, berani menghadapi kebebasan dan kecemasan kita, mencari makna yang otentik, dan membuat pilihan-pilihan yang membentuk siapa diri kita.

Potensi Teologi Digital dalam Upaya Anti-Korupsi

Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Teologi.digital – Jakarta, Korupsi merupakan permasalahan yang merajalela di Indonesia, mengancam fondasi masyarakat, tata kelola pemerintahan, dan perekonomian negara. Fenomena ini bukan lagi sekadar tindakan individual, melainkan telah mengakar dan menjadi bagian dari budaya di berbagai lapisan masyarakat.1 Korupsi tidak hanya menyebabkan kerugian materiil yang besar bagi keuangan negara,…

Teologi Digital dalam Perspektif Etika Dietrich Bonhoeffer

Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Teologi.digital – Jakarta, Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah melahirkan sebuah ranah baru bagi interaksi manusia: ruang digital. Fenomena ini memunculkan bidang studi Teologi Digital, yang merefleksikan bagaimana iman, praktik keagamaan, dan pemikiran teologis berinteraksi, dibentuk, dan ditantang oleh budaya serta teknologi digital (Campbell & Tsuria, 2022). Salah satu…

Teologi Digital sebagai Upaya Menerjemahkan Misiologi Gereja di Era 5.0: Sebuah Kajian Teologis-Praktis

Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. I. Pendahuluan Perkembangan pesat teknologi digital telah merasuki hampir setiap aspek kehidupan modern, dan agama serta gereja tidak terkecuali. Fenomena ini memunculkan bidang studi baru yang dikenal sebagai Teologi Digital atau cybertheology, yang secara fundamental meneliti hubungan antara teologi dan teknologi digital . Di sisi lain, Misiologi Gereja, sebagai…

Perayaan Paskah dari Perjanjian Lama ke Peradaban digital

Oleh : Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Teologi.digital – Jakarta, Paskah adalah perayaan sentral dalam iman Kristiani, memperingati peristiwa puncak dalam karya penyelamatan Allah: sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus. Perayaan ini memiliki akar sejarah yang dalam di Perjanjian Lama dan telah berkembang melalui sejarah gereja, terus menemukan relevansinya bahkan di era digital saat ini. Melalui…

Hosanna di Era Digital: Refleksi Teologis Minggu Palma dalam Peradaban Digital

Sorak-sorai “Hosanna” di Yerusalem dapat disejajarkan dengan fenomena viralitas dan euforia kolektif di media sosial. Sesuatu atau seseorang bisa dipuja-puji secara massal dalam sekejap. Namun, sebagaimana kerumunan Yerusalem yang dengan cepat berbalik arah, opini publik digital juga sangat fluktuatif. “Cancel culture” atau perundungan online bisa menghancurkan reputasi dalam hitungan jam.

error: Content is protected !!